JATUH CINTA
DIAM-DIAM
Semua orang pasti pernah mengalami
hal ini. Jatuh cinta diam-diam. Ini memang hal yang sangat amat menyakitkan.
Tapi terkadang ini adalah satu-satunya cara ketika aku tidak berani
mengungkapkan perasaanku kepadanya. Hal yang sangat aku benci ketika aku jatuh
cinta secara diam-diam adalah saat melihat dia bahagia karena orang lain, aku
hanya bisa tersenyum dari kejauhan. Dan saat melihat dia menangis aku seperti
orang bodoh yang tidak bisa berbuat apa-apa L
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Hari ini aku
“RIO” seorang siswa kelas 3 SMA. Sekarang memang sudah waktunya pulang tapi aku
masih saja duduk di bawah pohon dekat taman sekolah. Tiba-tiba aku melihat
wanita yang sejak kelas 1 SMA aku cintai sedang menangis di bangku taman
sendirian. rasanya aku ingin sekali berlari kearahnya untuk menghapus air
matanya dan memeluknya. Tapi itu hal yang mustahil. Karena tiba-tiba saja
kekasihnya datang dan menghapus air matanya dan memeluknya dengan erat. Dan hal
yang sangat menyakitkan adalah wanita yang aku cintai itu membalas pelukan kekasihnya. Aku hanya bisa mematung
menyaksikan adegan seperti itu. Yatuhaaaan hatiku rasanya seperti hancur
berkeping-keping L
Kemudian
kekasihnya yang bernama “Radit” itu berkata
“Sayang
kamu kenapa nangis?”
“aku gapapa ko
sayang aku cuma sedih aja ternyata kamu lupa sama tanggal jadian kita” ucap rina (gadis yang aku cintai)
Kemudian Radit
memberi Rina sebuah coklat dan boneka teddy bear sambil berkata “aku
gabakalan lupa sama tanggal jadian kita sayang happy anniv ke 5bulan yaaa. Aku
sayang kamu”
“aaaaaaaaaaaaaaa makasih sayang. Aku juga sayang
sama kamu. Pulang yuk udah sore nih” ucap rina sambil menggandeng tangan Alvin
Tak terasa cairan hangat mengalir
deras di kedua pipiku. Aku hanya bisa termenung dan menangis setelah melihat
kejadian yang membuat hatiku hancur berkeping-keping. Bukannya aku lelaki yang
cengeng tapi aku hanya tak kuat menahan ribuan butir air mata yang
berlomba-lomba untuk keluar itu. Tiba-tiba sahabtku Alvin datang. Dengan
secepat mungkin aku menghapus airmata ku.
“eh elo vin, ada apa? Belom
pulang?"
“engga ri, belom lah gua daritadi nyariin lo”
“
hehe sorry gua lagi galau nih bro”
“ gileeeeee cowo tergalau keknya lo.
Gara-gara rina lagi? “ tebak Alvin
Aku hanya
mengangguk menanggapi tebakan Alvin yang memang benar
“Udah ah jangan galau mulu lo ri ntar
kesambet. Cabut yuk gua merinding nih. Udah sore banget tau ihh.” Ucap Alvin
sambil memegang lehernya
Lagi-lagi
aku hanya mengangguk pasrah.
Sesampainya dirumah aku hanya terdiam
di dalam kamar. Aku tak nafsu makan. Aku hanya memikirkan rina rina dan rina.
Sebenarnya aku yang bodoh seandainya aku mengatakan yang sebenarnya kepada
rina, mungkin aku dan rina bisa berpacaaaa…….. Ah! tapi aku terlalu takut apabila rina menolakku
& kemudian rina membenciku. Aku tidak mau hal itu terjadi. Sehingga sampai
sekarang aku hanya bisa memendam perasaan ini. Meskipun aku tak satu kelas
dengan rina tapi aku selalu mengetahui kebiasaan dia. Aku tahu dia sering pergi
ke perpustakaan bersama dewi ketika jam pelajaran kosong. Aku tahu dia sering
foto-foto di kelas. Aki tahu dia selalu memesan juice strawberry ketika di
kantin. Dan aku tahu dia sangat menyukai warna pink.