biodata

Foto saya
pandeglang, banten, Indonesia
twitter @kikiasegaa & @rizKIKIyah :)

Kamis, 15 November 2012

GEISHA - Harusnya Percaya


Jujur membuatku serba salah
Tak jujur membuatku semakin salah
Lalu harus bagaimana lagi
Agar kau terima
Sungguh ku tak berdusta

Sungguh mati ku tak menyangka
Emosi mu yang tak pernah kau jaga
Hingga kini tak dapat ku trima
Haruskahku terluka
Agar kau bahagia

Cinta harusnya kau percaya
Cinta pastikan setia
Jika kau mengerti yang sebenarnya

Sungguh mati ku tak menyangka
Emosi mu yang tak pernah kau jaga
Hingga kini tak dapat ku trima
Haruskahku terluka
Agar kau bahagia

Cinta harusnya kau percaya
Cinta pastikan setia
Jika kau mengerti yang sebenarnya
Cinta harusnya kau tak marah
Semua kan baik saja
Mengertilah seharusnya kau percaya

Ho ho ho hoooo....
Jangan pernah berfikir ku tak cinta
Semestinya kita jujur bicara

Cinta harusnya kau percaya
Cinta pastikan setia
Jika kau mengerti yang sebenarnya
Cinta harusnya kau tak marah
Semua kan baik saja
Mengertilah seharusnya kau percaya

Jumat, 09 November 2012

GEISHA - Cinta Dan Benci (y)


Bagaimana cara membuatmu bahagia
Nyaris ku menyerah jalani semua
Tlah berbagai kata ku ungkap percuma
Agar kau percaya cintaku berharga
*
Tak kuat ku menahanmu, mempertahankan cintaku
Namun kau begitu saja, tak pernah merindu

Sungguh aku tak bisa, sampai kapanpun tak bisa
Membenci dirimu, sesungguhnya aku tak mampu
Sulit untuk ku bisa, sangat sulit ku tak bisa
Memisahkan segala cinta dan benci yang ku rasa
Apa kau mengerti ku sedih sendiri
Tanpa ada kamu ku merasa sepi
Tlah lama ku menantimu, diam sendiri menunggu
Setengah hati mencinta, ku sakit karenamu

Woo ooo ku sakit karenamu
Sungguh aku tak bisa, sampai kapanpun tak bisa
Membenci dirimu, sesungguhnya aku tak mampu
Sulit untuk ku bisa, sangat sulit ku tak bisa
Memisahkan segala cinta dan benci
Sungguh aku tak bisa membenci dirimu
Sesungguhnya aku tak mampu
Sungguh aku tak bisa, sampai kapanpun tak bisa
Memisahkan segala cinta dan benci ooo
Cinta dan benci ooo yang ku rasa

Senin, 05 November 2012

DIRLY IDOL – Kemenangan Hati


Tak pernah kusangka aku di sini
Bersamamu dalam hatiku
Setiap langkah ini begitu berarti
Membuatku tegar hidupku
Ku tak takut tuk melangkah genggam erat tanganku

Engkau hadir saat tangis dan tawaku
Engkau ada dan tlah menangkan hatiku
Semua cinta yang telah kau beri
Yakinkan aku tuk bermimpi
Dan kemenangan ini milik kita

Terkadang ku merasa tak akan mampu
Melewati beratnya hari
Tapi keyakinanmu pada diriku
Membuaku tuk berdiri lagi
Ku tak takut tuk melangkah genggam erat tanganku

Engkau hadir saat tangis dan tawaku
Engkau ada dan tlah menangkan hatiku
Semua cinta yang telah kau beri
Yakinkan aku tuk bermimpi
Dan kemenangan ini milik kita

Semua ini hanyalah milikmu

Engkau hadir saat tangis dan tawaku
Engkau ada dan tlah menangkan hatiku
Semua cinta yang telah kau beri
Yakinkan aku tuk bermimpi
Dan kemenangan ini milik kita

Sabtu, 03 November 2012

Macam-Macam Puisi Baru


1.   Balada adalah Puisi atau sajak yang berbentuk cerita.
2.   Distikon adalah Puisi yg setiap baitnya terdiri atas dua baris, biasanya berima akhir.
3.   Elegi adalah Syair atau nyanyian yg mengandung ratapan dan ungkapan dukacita (khususnya pada peristiwa kematian).
4.   Himne adalah Nyanyian pujaan untuk  Tuhan Yang Maha Kuasa. Himne disebut juga sajak ketuhanan. Namun juga bisa untuk pujian terhadap pahlawan, tanah air, dan sebagainya.
5.   Quartrain adalah Sajak yang terdiri atas empat dalam satu bait.
6.   Ode adalah Sajak yang berisikan tentang puji-pujian kepada seseorang, bangsa, atau kepada sesuatu yang dianggap mulia.
7.   Oktav adalah Sajak yang terdiri atas delapan larik dalam satu bait. Oktav juga biasa disebut Stanza.
8.   Quinted adalah Sajak yang terdiri atas lima larik dalam satu bait.
9.   Religi adalah Sajak yang berisi tentang adanya kepercayaan kepada Tuhan.
10. Romansa adalah Sajak atau puisi yang berisikan cerita tentang cinta kasih, baik cinta kasih kepada lain jenis kelamin, kepada bangsa dan negara, kedamaian, dan sebagainya.
11. Satire adalah sajak atau puisi yang isinya sindiran mengancam, mengejek secara kasar terhadap kepincangan sosial atau ketidakadilan yang terjadi dalam masyarakat.
12. Sektet adalah Sajak yang terdiri atas enam larik dalam satu bait.
13. Septima adalah Sajak yang terdiri atas tujuh larik dalam satu bait.
14. Soneta adalah Sajak yg terdiri atas empat bait biasanya 2 bait pertama masing-masing terdiri atas 4 baris dan 2 bait terakhir masing-masing terdiri atas 3 baris. Intinya soneta yang asli terdiri atas 14 baris, namun yang ada di Indonesia terkadang jumlah barisnya lebih dari 14 baris. Tambahan baris tersebut dinamakan koda atau ekor soneta.

Contoh Puisi Baru
1.   Contoh Balada :
Balada Terbunuhnya Atmo Karpo
Karya: W.S. Rendra
Dengan kuku-kuku besi kuda menebah perut bumi
Bulan berkhianat gosok-gosokkan tubuhnya di pucuk-pucuk para
Mengepit kuat-kuat lutut menunggang perampok yang diburu
Surai bau keringat basah, jenawi pun telanjang

Segenap warga desa mengepung hutan itu
Dalam satu pusaran pulang balik Atmo Karpo
Mengutuki bulan betina dan nasibnya yang malang
Berpancaran bunga api, anak panah di bahu kiri

Satu demi satu yang maju terhadap darahnya
Penunggang baja dan kuda mengangkat kaki muka.

Nyawamu barang pasar, hai orang-orang bebal!
Tombakmu pucuk daun dan matiku jauh orang papa.
Majulah Joko Pandan! Di mana ia?
Majulah ia kerna padanya seorang kukandung dosa.

Anak panah empat arah dan musuh tiga silang
Atmo Karpo tegak, luka tujuh liang.

Joko Pandan! Di mana ia!
Hanya padanya seorang kukandung dosa.

Bedah perutnya atapi masih setan ia
Menggertak kuda, di tiap ayun menungging kepala

Joko Pandan! Di manakah ia!
Hanya padanya seorang kukandung dosa.

Berberita ringkik kuda muncullah Joko Pandan
Segala menyibak bagi reapnya kuda hitam
Ridla dada bagi derinya dendam yang tiba.
Pada langkah pertama keduanya sama baja.
Pada langkah ketiga rubuhlah Atmo Karpo
Panas luka-luka, terbuka daging kelopak-kelopak angsoka.

Malam bagai kedok hutan bopeng oleh luka
Pesta abulan, sorak sorai, anggur darah

Joko Pandan menegak, menjilat darah di pedang
Ia telah membunuh bapaknya.


2.   Contoh Distikon :
Berkali kita gagal
Ulangi lagi dan cari akal
Berkali-kali kita jatuh
Kembali berdiri jangan mengeluh
(Or. Mandank)


3.   Contoh Eligi :
Senja Di Pelabuhan Kecil
Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut

Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.
Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap

(Chairil Anwar)

4.   Contoh Himne :
Bahkan batu-batu yang keras dan bisu
Mengagungkan nama-Mu dengan cara sendiri
Menggeliat derita pada lekuk dan liku
bawah sayatan khianat dan dusta.
Dengan hikmat selalu kupandang patung-Mu
menitikkan darah dari tangan dan kaki
dari mahkota duri dan membulan paku
Yang dikarati oleh dosa manusia.
Tanpa luka-luka yang lebar terbuka
dunia kehilangan sumber kasih
Besarlah mereka yang dalam nestapa
mengenal-Mu tersalib di datam hati.
(Saini S.K)

5.   Contoh Quatrain :
Mendatang-datang jua
Kenangan masa lampau
Menghilang muncul jua
Yang dulu sinau silau
Membayang rupa jua
Adi kanda lama lalu
Membuat hati jua
Layu lipu rindu-sendu
(A.M. Daeng Myala)


6.   Contoh Ode :
Generasi Sekarang
Di atas puncak gunung fantasi
Berdiri aku, dan dari sana
Mandang ke bawah, ke tempat berjuang
Generasi sekarang di panjang masa

Menciptakan kemegahan baru
Pantoen keindahan Indonesia
Yang jadi kenang-kenangan
Pada zaman dalam dunia
(Asmara Hadi)


7.   Contoh Oktav :
Awan
Awan datang melayang perlahan
Serasa bermimpi, serasa berangan
Bertambah lama, lupa di diri
Bertambah halus akhirnya seri
Dan bentuk menjadi hilang
Dalam langit biru gemilang
Demikian jiwaku lenyap sekarang
Dalam kehidupan teguh tenang
(Sanusi Pane)


8.    Contoh Quintet :
Hanya Kepada Tuan
Satu-satu perasaan
Hanya dapat saya katakan
Kepada tuan
Yang pernah merasakan
Satu-satu kegelisahan
Yang saya serahkan
Hanya dapat saya kisahkan
Kepada tuan
Yang pernah diresah gelisahkan
Satu-satu kenyataan
Yang bisa dirasakan
Hanya dapat saya nyatakan
Kepada tuan
Yang enggan menerima kenyataan
(Or. Mandank)


9.    Contoh Religi :
Contoh puisi ini mirip dengan Eligi..

10.  Contoh Romansa :
Anakku
Ya, kekasihku……
Engkau datang mengintai hidup,
Engkau datang menunjukkan muka,
Tetapi sekejap matamu kau tutup,
Melihat terang ananda tak suka.
Mulut kecil tiada kau buka,
Tangis teriakmu tak diperdengarkan,
Alamat hidup wartakan suka,
Kau diam anakku, kami kau tinggalkan.
Sedikitpun matamu tak mengerling,
memandang ibumu sakit berguling,
Air matamu tak bercucuran.
Kau diam, diam kekasihku,
Tak kau katakan barang pesanan,
Akan menghibur duka di dadaku,
Kekasihku, anakku, mengapa diam?
(JE. Tatengkeng)

11.  Contoh Satire :
Aku bertanya
tetapi pertanyaan-pertanyaanku
membentur jidad penyair-penyair salon,
yang bersajak tentang anggur dan rembulan,
sementara ketidakadilan terjadi
di sampingnya,
dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan,
termangu-mangu dl kaki dewi kesenian.
(W.S. Rendra)

12. Contoh Sektet :
Merindu Bagia
Jika hari’lah tengah malam
Angin berhenti dari bernafas
Sukma jiwaku rasa tenggelam
Dalam laut tidak terwatas
Menangis hati diiris sedih
(Ipih)


13.  Contoh Septima :
Indonesia Tumpah Darahku
Duduk di pantai tanah yang permai
Tempat gelombang pecah berderai
Berbuih putih di pasir terderai
Tampaklah pulau di lautan hijau
Gunung gemunung bagus rupanya
Ditimpah air mulia tampaknya
Tumpah darahku Indonesia namanya
(Muhammad Yamin)


14.   Contoh Soneta :
Gembala
Perasaan siapa ta ‘kan nyala ( a )
Melihat anak berelagu dendang ( b )
Seorang saja di tengah padang ( b )
Tiada berbaju buka kepala ( a )
Beginilah nasib anak gembala ( a )
Berteduh di bawah kayu nan rindang ( b )
Semenjak pagi meninggalkan kandang ( b )
Pulang ke rumah di senja kala ( a )
Jauh sedikit sesayup sampai ( a )
Terdengar olehku bunyi serunai ( a )
Melagukan alam nan molek permai ( a )
Wahai gembala di segara hijau ( c )
Mendengarkan puputmu menurutkan kerbau ( c )
Maulah aku menurutkan dikau ( c )
(Muhammad Yamin)